Prosesi latihan tari di Bangsal Kasatriyan. Sumber: kratonjogja.id

Wisata Keraton Jogja: Keindahan Pesona Istana Raja

Wisata Keraton Jogja notabene merupakan Istana Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tepat di pusat Kota Yogyakarta. Keraton Yogyakarta memiliki luas 14.000 meter persegi, di dalamnya terdapat banyak bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal sultan dan keluarganya beserta para abdi dalem keraton.

Bangunan keraton diapit oleh dua alun-alun yang sangat luas yaitu alun-alun utara dan alun-alun selatan, yang menjadikannya memiliki pesona keindahan dari segi seni arsitektur. Terkesan mewah dan menawan. Tidak hanya keindahan bangunan utamanya namun juga terlihat dari bangunan penunjang di luar area keraton, serta juga keindahan tata ruang di sekeliling keraton dan keindahan kesenian khas keraton.

Keindahan itulah yang mampu menghipnotis para wisatawan baik lokal maupun dari mancanegara untuk datang ke Yogyakarta dan melakukan perjalanan wisata Keraton Jogja, berkeliling melihat pesona arsitektur istana raja dan belajar tentang seni budaya Keraton Yogyakarta.

Wisata Keraton dan Kearifan Budaya Yogyakarta

Di utara bangunan keraton ada Jalan Malioboro yang cukup terkenal. Jalan Malioboro adalah proyeksi gambaran sebuah sumbu filosofis. Sebuah garis yang menghubungkan dari Tugu dengan Keraton Yogyakarta. Garis filosofis tersebut terwujud dari Panggung Krapyak – Kraton Yogyakarta – Tugu Golong Gilig.

Penampakan garis lurus Tugu dengan Keraton. Sumber: google.com
Penampakan garis lurus Tugu dengan Keraton. Sumber: google.com

Para pelancong wisata Keraton Jogja sebelum menuju ke keraton pasti tidak akan melewatkan singgah di Malioboro dan Tugu Golong Gilig atau yang dikenal dengan Tugu Jogja tersebut untuk berswafoto.

Keraton Yogyakarta terdiri dari tiga bagian yaitu komplek depan keraton, komplek inti keraton dan komplek belakang keraton. Komplek depan keraton terdiri dari Gladhak Pangurakan (Gerbang Utama), alun-alun utara dan Masjid Gedhe.

Kawasan komplek inti Keraton Yogyakarta tersusun dari tujuh rangkaian pelataran mulai dari alun-alun utara hingga alun-alun selatan, yaitu Pagelaran dan Sitihinggil Lor, Kamandhungan Lor, Srimanganti, Kedhaton, Kemagangan, Kamandhungan Kidul dan Sitihinggil Kidul. Sedangkan komplek belakang keraton terdiri dari alun-alun selatan dan Plengkung Nirbaya.

Selain kawasan di dalam keraton, para pelaku wisata Keraton Jogja juga disuguhi keindahan di kawasan luar keraton seperti beberapa bangunan dan tempat bersejarah yang memiliki keunikan pada setiap bagiannya, seperti Tamansari, Museum Sonobudoyo, Benteng Vredeburg dan lain sebagainya.

Selain itu sebagian komplek di dalam keraton juga dijadikan sebagai museum koleksi benda-benda kesultanan yang bersejarah. Ini termasuk dari salah satu warisan budaya yang masih dilestarikan dan dirawat dengan baik hingga saat ini.

Museum ini terbuka untuk umum bagi setiap pengunjung yang ingin mengetahui dan belajar beragam benda peninggalan sejarah di Kesultanan Yogyakarta. Bukan hanya barang-barang kuno, para pengunjung wisata Keraton Jogja juga bisa melihat koleksi lukisan-lukisan hingga alat-alat musik gamelan yang sangat lengkap.

Di area komplek luar bangunan utama keraton, wisatawan bisa menikmati halaman pasir yang luas di alun-alun utara dan hamparan rumput hijau di alun-alun selatan. Salah satu ikon di alun-alun selatan adalah pohon beringin kembar dengan tradisi uniknya yaitu Tradisi Masangin atau berjalan diantara dua pohon beringin dengan mata tertutup.

Wisata Keraton Jogja memiliki peraturan khusus bagi setiap pengunjungnya yang wajib ditaati. Pengunjung dilarang berfoto bersama abdi dalem sambil membelakangi Kedhaton, berswafoto membelakangi abdi dalem, dilarang menggunakan topi, dilarang duduk di sembarang tempat, hingga dilarang menyentuh benda-benda koleksi museum.

Berbagai peraturan ini perlu diperhatikan bagi para pengunjung saat berwisata ke Keraton Yogyakarta untuk menghormati budaya yang ada.

Jadwal dan Tiket Masuk Wisata di Keraton Jogja

Wisata Keraton Jogja buka setiap hari dari pagi sampai siang, dibuka mulai pukul 08.00 sampai 14.00 WIB. Seperti yang disebutkan sebelumnya, wisata ini dibuka untuk masyarakat umum, baik pengunjung lokal maupun wisatawan asing atau mancanegara.

Salah satu sisi Keraton Yogyakarta. Sumber: google.com
Salah satu sisi Keraton Yogyakarta. Sumber: google.com

Untuk masuk ke area wisata Keraton Jogja pengunjung harus membeli tiket masuk terlebi dahulu. Wisatawan lokal dikenakan biaya tiket masuk Rp 8.000 dan untuk wisatawan asing sebesar Rp 15.000. Sedangkan untuk pemandu wisata dikenai biaya tiket masuk Rp 30.000.

Dengan memiliki tiket masuk, wisatawan dapat mengitari komplek Keraton Yogyakarta yang dipenuhi dengan bangunan bersejarah dan barang-barang peninggalan jaman dahulu. Para wisatawan juga bisa melihat pertunjukan seni budaya yang disajikan oleh pihak Keraton Yogyakarta.

Pagelaran Seni di Keraton Jogja

Selain menikmati arsitektur bangunan keraton yang unik dan khas, para wisatawan juga bisa melihat pertunjukan pagelaran seni yang disuguhkan langsung oleh keraton kepada para pengunjung. Mulai dari penampilan seni wayang kulit, gamelan, tarian, hingga pembacaan puisi jawa.

Prosesi latihan tari di Bangsal Kasatriyan. Sumber: kratonjogja.id
Prosesi latihan tari di Bangsal Kasatriyan. Sumber: kratonjogja.id

Untuk menikmati pagelaran seni dalam kunjungan wisata Keraton Jogja ini, para wisatawan harus mengetahui jadwal pagelaran seni tersebut karena hanya disajikan di waktu tertentu.

Berikut adalah jadwal pagelaran seni dalam kunjungan wisata Keraton Jogja:

  • Pagelaran Gamelan, setiap hari Senin dan Selasa pukul 10.00 WIB – 12.00 WIB
  • Pagelaran Wayang Kulit, setiap hari Sabtu pukul 09.00 WIB – 13.00 WIB
  • Pagelaran Tarian, setiap hari Minggu dan Kamis pukul 19.00 WIB – 12.00 WIB
  • Pagelaran Wayang Golek, setiap hari rabu pukul 09.00 WIB – 12.00 WIB
  • Pembacaan Puisi, setiap hari Jumat pukul 10.00 WIB – 11.30 WIB

Selain area museum, bangunan keraton, pelataran yang luas dan pagelaran seni, di sekitar keraton juga terdapat berbagai fasilitas umum lainnya. Mulai dari tempat ibadah, tempat makan dan bahkan tersedia pula penginapan bagi pengunjung yang ingin bermalam di sekitar objek wisata ini.

Di samping itu, ada pula berbagai toko cenderamata di Kawasan Malioboro yang menjajakan beragam souvenir unik dan menarik untuk oleh-oleh para wisatawan ketika pulang. Bagi yang membawa kendaraan pribadi, tidak perlu khawatir, area parkir di Keraton Yogyakarta sangat luas dan nyaman. Tentu ini menjadi rekomendasi tujuan liburan menarik dan edukatif bagi para wisatawan yang akan berwisata ke Yogyakarta.

Simak terus berbagai artikel wisata lainnya hanya di Tribrata News Jogja. Sekian dan terima kasih.

Tinggalkan Balasan